9 Cara Mengatasi Resesi Ekonomi untuk Pribadi dan Bisnis
Cara mengatasi resesi ekonomi yang bisa dimulai dari diri sendiri. Dan juga bisa dilakukan dalam bisnis atau perusahaan Anda.
Sebelum ke cara mengatasi resesi ekonomi, kita mulai dari pengertiannya supaya punya paradigma yang sama.
Resesi Ekonomi - Apa dan Kenapa ?
Cara mengatasi resesi ekonomi |
Definisi dari resesi ekonomi adalah jika kondisi perekonomia negara mengalami penurunan atau turun dibawah nol selama 2 kuartal berturut-turut.
Resesi adalah hal yang biasa terjadi. Dan hal ini tidak hanya di negara-negara maju, tapi juga resesi bisa terjadi di negara-negara berkembang.
Contohnya resesi di negara Venezuela. Resesi di negara ini menyebabkan menurunya nilai mata uang VES. Karena resesi, mereka kembali melakukan cara berdagang dengan metode barter. Hal ini karena nilai mata uang VES terjun bebas dan bahkan jadi tidak bernilai atau seperti kertas biasa.
Negara Amerika pun termasuk yang mengalami resesi ekonomi dalam waktu yang sangat lama. Dan berbagai cara mereka lakukan untuk mengatasi resesi ekonomi tersebut.
Yang menyebabkan resesi bisa beragam, ada karena politik, ekonomi atau juga pandemi seperti sekarang.
Perkembangan keuangan kuartal ke-2 Indonesia (April, Mei, Juni) telah minus 5,3% (pertama kali hal ini terjadi lagi dalam 20 tahun).
Perkiraan peningkatan ekonomi triwulan III (Juli, Agustus, September) diperkirakan juga masih minus (diperkirakan turun hingga 1%).
Jika kondisi ekonomi triwulan ke-3 masih merugikan, maka secara formal sistem keuangan Indonesia akan memasuki bagian resesi. Pengalaman Indonesia mengalami resesi keuangan terjadi pada tahun 1998 ketika bencana keuangan dulu sangat kelam.
Saat resesi ini, semua orang tahu, sampai di Indonesia setelah badai pandemi melanda. Pandemi tersebut tentunya telah memporak-porandakan banyak sektor keuangan. Alasannya mudah: pandemi ini telah menjerumuskan mobilitas orang lain.
Jika benar, inti dari proses perdagangan adalah mobilitas masyarakat. Ketika gerak atau mobilitas orang lain justru dibatasi (serupa dengan seluruh PSBB yang terjadi di bulan Mei), maka secara pasti sebagian dari proses keuangan perdagangan dapat dilumpuhkan.
Namun membatasi mobilitas orang lain tentu merupakan tablet asam untuk ditelan agar pandemi masih di bawah pengawasan pengendalian. Akibat jika mobilitas orang lain dibiarkan bebas, maka penyebaran virus bisa menjadi pukulan ekstra dalam membunuh ratusan orang lainnya. Dan bila itu terjadi, kerugiannya tidak mungkin dan tak terhitung.
Dengan kata lain, resesi keuangan atau resesi ekonomi adalah keputusan yang harus dihadapi agar tidak ada tambahan beban keuangan sosial.
Lalu jika mungkin ada resesi ekonomi, lalu langkah apa yang harus diambil untuk menghadapinya? Di bawah ini kami berikan 3 langkah antisipasi untuk perusahaan dan 6 langkah pribadi yang bisa diperhitungkan dan dapat menjadi solusi resesi ekonomi 2020.
Lalu, bagaimana cara mengatasi resesi ?
Cara Mengatasi Resesi Ekonomi
Di bawah ini akan dibahas cara mengatasi resesi yang bisa dilakukan oleh perusahaan/bisnis dan juga yang bisa dilakukan secara pribadi.
3 Strategi Mengatasi Resesi Ekonomi untuk Perusahaan
Strategi untuk Mengatasi Resesi Ekonomi # 1: Awasi Harga Variabel
Beberapa akibat dari pandemi ini adalah penurunan penjualan. Alasannya seperti yang dikatakan sebelumnya: berkurangnya mobilitas orang lain secara perlahan akan mengurangi permintaan dari konsumen untuk memesan atau membeli barang. Sebagai contoh toko, tempat makan, kafe, dealer mobil, resor, tempat wisata, saluran udara, dan pengecer mesin; semua penjualan mengalami penurunan yang cukup besar.
Pilihan yang paling mudah untuk mengatasi penurunan penjualan adalah dengan menurunkan harga variabel (atau harga yang tergantung dengan kuantitas penjualan). Dengan kata lain, kurangi produksi jika pelakunya adalah produsen. Atau kurangi jumlah grosir produk jika perdagangannya adalah reseller atau agen penjualan bruto.
Jika perdagangannya adalah ruang toko atau kafe atau outlet kuliner, maka langkahnya adalah mendekati salah satu toko di mana terdapat lebih sedikit konsumen (dan sebaiknya buka toko untuk melayani penjualan on-line).
Menurunkan jumlah produksi, jumlah barang grosir atau menurunkan koleksi pengecer yang buka maka akan menurunkan harga variabel seperti: harga beli kain mentah, harga grosir, hingga biaya gas atau listrik yang dipakai.
Dengan cara menurunkan harga variabel, perdagangan dapat secara pasti menghasilkan penghematan finansial yang sangat penting, dan harapannya adalah mereka dapat terus hidup untuk menceritakan kisah di tengah serangan penyakit mematikan yang tidak pernah menyerah.
Mengontrol harga variabel adalah pilihan paling penting untuk menghindari kerugian; Sebagai akibat dari semua melalui resesi, uang masuk dari penjualan akan turun. Jika harga variabel disimpan di atas, maka secara pasti perdagangan akan runtuh dan jatuh di tengah jalan.
Strategi untuk Mengatasi Resesi Ekonomi # 2: Awasi Biaya Tetap
Selain harga variabel, teknik lain untuk tetap bisa menjalankan bisnis ditengah resesi adalah dengan memotong biaya tetap (fixed cost). Fixed cost itu adalah harga yang jumlahnya sama (kalaupun ada perubahan hanya sedikit), bahkan seandainya penjualan turun. Ketika penjualan turun karena resesi keuangan, maka biaya tetapi inilah yang harus dikurangi. Jika tidak, maka akan mengakibatkan beban keuangan yang berat bagi perusahaan.
Solusi yang biasanya diambil adalah dengan memberikan pemmotongan gaji supaya perusahaan masih bisa beroperasi dan karyawan bisa tetap bekerja. Dan secara bertahap gaji akan dekembalikan seperti semula sesuai dengan kondisi perusahaan.
Dari contoh fixed cost di atas, yang paling tepat untuk dipotong adalah harga gaji dan keuntungan pekerja. Karena biaya sewa kantor tidak bisa dikurangi dan pembayarannya dilakukan di muka, jadi tidak mudah untuk dipotong. Demikian pula, beban penyusutan mungkin tidak lagi mudah untuk dihindari jika penyusutan tersebut termasuk mesin-mesin manufaktur yang sudah pernah dibeli.
Jadi, pilihan berat yang seringkali harus diambil adalah menurunkan gaji pekerja. Ada sejumlah strategi: dapat mengurangi beberapa pekerja (PHK pekerja); atau mungkin juga untuk merumahkan pekerja tanpa upah (nanti mereka akan dibayar lagi jika mereka sudah masuk kerja lagi dan di kondisi perusahaan sudah lebih baik); atau mungkin juga mengurangi gaji sekarang dari semua pekerja, misalnya dengan cara 30% (gaji nanti akan kembali ke standar jika kondisi resesi ekonomi sudah berkurang atau perusahaan sudah mampu).
Mengurangi gaji dan keuntungan pekerja adalah pilihan buruk yang harus diambil. Hal ini dilakukan supaya perusahaan bisa survive dan bisa melanjutkan bisnis.
Strategi untuk Mengatasi Resesi Ekonomi # 3: Promosikan Binsis Secara Secara Online dan Masif
Untuk beberapa perusahaan, ini bisa menjadi pilihan yang bagus. Penurunan penjualan beberapa perusahaan dulunya karena pembatasan mobilitas masyarakat. Melalui penjualan online (melalui media sosial, melalui pasar online, atau iklan online), penurunan penjualan offline juga dapat dikompensasi, atau bahkan omset dapat meningkat.
Sebagai contoh, ada penjual buah di sekitar perumahan yang penjualan offline-nya turun karena orang malas pergi dari rumah. Tapi dia segera membuka akun di marketplace seperti Tokopedia dan Shopee. Setelah saya periksa, angka penjualannya sudah sangat tinggi, dan bahkan mungkin melebihi penjualan standar ketika kondisi biasa.
Ada banyak pengecer makanan yang bisa tetap jualan karena menjadi anggota produk dan layanan Gofood dan Grabfood, walaupun penjualan offline mereka telah berhenti karena pandemi.
Tujuannya begini: di tengah kondisi seperti sekarang, banyak perusahaan perlu gencar mempromosikan on-line. Mereka harus mulai melakukan periklanan virtual dengan serius; dan tidak boleh hanya bergantung pada penjualan tatap muka standar. Dengan kata lain, pandemi ini mendorong banyak perdagangan orang lain untuk melek dunia internet (dunia maya).
Baik, ini tadi 3 langkah atau stategi bisnis yang bisa dilakukan perusahaan dalam rangka menyambut Tahun Resesi Nasional yang sudah di depan mata.
6 Strategi Mengatasi Resesi Ekonomi untuk Pribadi
Cara mengatasi resesi yang bisa dilakukan secara pribadi :
1. Siapkan dana untuk kondisi darurat
Mulai untuk menyisihkan sebagian uang untuk dana darurat saat kondisi resesi. Bisa mulai dari mengurangi budget dari hal-hal tersier, seperti belanja untuk hobi atau belanja koleksi. Siapkan dana darurat untuk bertahan hidup kalau memungkinkan minimal untuk 6 bulan. Ini merupakan cara mengatasi resesi yang paling aman.
2. Bereskan utang-utang kecil
Lunasi utang-utang kecil yang mungkin dilakukan untuk mengurangi beban bunga.
3. Mulai tambah hemat
Kalau sebelumnya sudah hemat, maka saat resesi ini mulai ditingkatkan hematnya. Resesi adalah keadaan keisis, maka kurangi juga pengeluaran sekunder. Masukkan anggaran sekunder ini untuk menambah dana darurat.
4. Tunda belanja
Maksudnya disini adalah belanja pengeluaran besar seperti rumah atau mobil baru.
5. Mulai cari tambahan penghasilan
6. Tingkatkan kapasitas diri
Kondisi resesi mengakibatkan banyak perusahaan mengurangi pegawai. Hal ini menjadi penting bagi Anda untuk meningkatkan kapasitas sehingga membantu perusahaan lebih mudah melewati masa resesi ini.
Ya, itu tadi cara mengatasi resesi yang mudah-mudah bisa meringankan Anda dalam melewati masa-masa berat ini.
Semoga kondisi perekonomian Indonesia dan dunia bisa segera pulih dan berjalan normal kembali.